Kamis, 25 Oktober 2012

What's up?

Yo, nama saya Rifki Fadhlurrahman Firman. Saya gitaris dari band Side Bridge, dan ini pertama kali saya buat blog hahaha....
Mungkin kalian bisa kenal saya lebih deket dengan blog ini ya. ^^

Mungkin ada alasan mengapa blog ini diberi nama  "Punk and nijikon is not a crime!".


Pertama, saya suka musik punk rock.
Mungkin ada yang ber pikiran gini: "Ah, musik punk itu ngga bermutu! Kualitas vokalnya payah, cuman bisa teriak2 ama rusuh doang!"
Mungkin punk identik dengan 'anarchy'nya, tapi ngga semua punk itu identik dengan anarkis. Ada suatu musik punk yang bertujuan untuk melakukan perubahan menjadi lebih baik (biasanya pop-punk sih). Bahkan punk juga membuat kita belajar untuk menjadi orang yang mandiri. Mereka membuat lagu secara DIY atau Do It Yourself. Saya mungkin penggemar abal2, tetapi saya suka Sex Pistols, Black Flag, The Ramones, The Casualities dan semacamnya. Punk tidak harus selalu menjadi anarkis, tidak harus ngubah rambut mereka jadi mohawk atau ampe liberty spikes kayak durian. Kita bisa menunjukkan kita punya sebagian jiwa 'punk' sebagai pemberontakan untuk pemerintahan Indonesia yang sedang....wow lah istilahnya. Punk memang tidak ngandelin kualitas vokal, mereka hanya melampiaskan amarah, kekecewaan, dan kekesalan mereka lewat musik. Saya ngerti orang2 punya selera musik tersendiri. Hanya jaman sekarang belantika musik itu dimana2 cuman ngandelin tampang doang, bukan dari kualitas musik yg dibuat.
Saya sendiri punya band namanya Side Bridge yang rencananya berbasis alternative rock atau pop-punk. Saya punya target mau ngehidupin musik berbasis punk rock pada jaman serba hedonis (termasuk lagu2 sekarang hedonisnya minta ampun wkwkwkwk peace ah). Di era yang jamannya segala 'stup stup'(efek suara dubstep/techno) ini, alangkah baiknya kita membawa para generasi muda yang biasanya GALAU karena cinta, PILU karena cinta, dan cinta cintaan, dan sebagainya lah teuing kumaha deui, menjadi generasi muda yang bisa taat agama, disiplin, dan berbakti kepada orang tua (amin).

Kedua, saya ini nijigen (nijikon), saya suka karakter moe.
Kecintaan saya terhadap anime, game, manga ngga buat saya gengsi. Justru saya seneng malah.
Oh iya, mungkin sebagian ngga pada tau arti nijikon dan moe itu apa.
"Nijikon itu istilah slang dari bahasa jepang yang ditujukan pada orang yang hanya tertarik pada wujud 2 dimensi suatu karakter game, manga, atau anime. Istilah Nijikon berasal dari kata Nijigen kompurekkusu (二次元コンプレックス), yang berarti kompleks 2 dimensi."
(Referensi: http://gugelyahuu.wordpress.com/2010/05/06/nijikon-apakah-buruk/)
"Moe (?, pronounced [mo.e]) is a Japanese slang word. The word is occasionally spelled Moé, and was originally related to a strong interest in a particular type or style of character in video games, anime or manga. "Moe!" is also used within anime fandom as an interjection. Girls who are moe are called moekko (萌えっ娘?) from the honorific "" meaning "female child"."
(Referensi: http://en.wikipedia.org/wiki/Moe_%28slang%29)
Yap, mungkin terdengar gila. Saya bilang gini karena tidak ada salahnya kita suka dengan cewe 2 dimensi yang kita harapkan muncul di dunia kita? Walaupun saya seperti ini, saya masih suka cewe biasa kok.

Karakter moe yang paling saya suka itu Hatsune Miku. Dia adalah salah satu virtual idol yang paling terkenal. Saking cintanya saya dengan dia, ampe saya airbrush gitar saya dengan gambarnya dia.
"Salam kenal ke Miku ya~"


Masih banyak karakter moe yang saya suka, mulai dari anime seperti Kanade Tachibana dari Angel Beats!, Eucliwood Hellscythe dari Kore Wa Zombie desu Ka?, Ikaros dan Nymph dari Sora no Otoshimono, dan sebagainya. Bahkan dari game seperti Noel Vermillion dari salah satu game favorit saya, BlazBlue.

Masih banyak alasan mengapa saya memberikan judul ini, hanya saya udah cape ngetiknya XD

Amanat yang bisa kita ambil dari post ini yaitu masing2 punya hak untuk menunjukkan hobi dan kesukaan kita terhadap sesuatu.

Ganbatte, generasi muda! ^^d